12 November 2008

Manfaatkan Posyandu Untuk Cegah Anemia

Manfaatkan Posyandu Untuk Cegah Anemia Sekitar 50% ibu hamil di Indonesia menderita anemia. Ini jelas sungguh menyedihkan sekaligus mengkhawatirkan. Mengingat, selain prosentase ini tertinggi di ASEAN, anemia sangat potensial melahirkan generasi lemah dan bodoh.Seorang ibu hamil menderita anemia akan melahirkan anak anemia, yang kalau dibiarkan akan berdampak menurunkan tingkat keaktifan dan kecerdasan anak dalam masa pertumbuhannya.Hasil penelitian Yayasan Kusuma buana (YKB) terhadap 3.000 anak sekolah memperlihatkan hampir separuhnya menderita anemia. Ditambah, hasil pemeriksaan terhadap 1.014 balita di posyandu di Jakarta dan Jawa Barat ditemukan 57,1% diantaranya menderita anemia.”Mudah-mudahan hasil penelitian ini tidak mewakili masyrakat Indonesia secara keseluruhan”, kata Dr. Adi Sasongko, Ketua YKB. Kekhawatiran yang sangat beralasan, sebab kalau benar seperti itu dan tak ada penangananan yang serius, artinya bangsa Indonesia sedang diancam oleh kebodohanUntunglah, meski bukan dari pemerintah, ada upaya serius dari kelompok masyarakat untuk mencegah anemia.Kali ini inisiatif datang dari IPMG ( International Pharmaceutical Manufacturers Group), sebuah asosiasi farmasi internasional yang beroperasi di Indonesia. Bersama YKB, IPMG menggelar” ipMG Cegah Anemia bersama Posyandu’ sejak november 2006 hingga november 2007. Program ini meliputi pelatihan kader, penyuluhan, pemeriksaan dan pemberian suplemen zat besi bagi anak balita serta ibu hamil dan menyusui.Hasilnya, sebut Adi dalam acara buka bersama media massa di Jakarta Oktober lalu, setelah pemberian suplemen selama 12 minggu, prevalensi anemia untuk keseluruhan turun dari 63, 4% menjadi 21, 4%. Adi berharap, program ini bisa memancing pemerintah untuk melakukan hal yang sama di seluruh Indonesia” Bola sekarang ada ditangan pemerintah. Program ini tidak sulit kok, Cuma mengandalkan kader2 Posyandu yang ada,’ tandasnya sambil mengatakan bahwa indonesia memiliki 300 ribu posyandu yang seharusnya bisa dimanfaatkan.Sementara itu direktur Eksekutif IPMG, parulian Simanjuntak, mengatakan program ini dilakukan sebagai tanggung jawab sosial IPMG untuk membantu pencapaian salah satu target Millenium Development Goals (MDGs) yaitu meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.