20 Oktober 2008

Deklarasi Cipayung tentang Diakonia Gereja di Indonesia


“Mewujudkan Kesejahteraan yang Utuh di Indonesia”


Diterangi Roh Kudus, PGI, PBI, Pelkesi, JK LPK, Bala Keselamatan, Gereja Advent, dan MPK telah menyelenggarakan konsultasi nasional, selama tiga hari tanggal 15-18 Juli 2008, bertema: “Usahakan Kesejahteraan Sesamamu” (bandingkan Yeremia 29: 7-11). Konsultasi ini diikuti 94 peserta dari beberapa organisasi kegerejaan dari berbagai wilayah di Indonesia.

Konsultasi nasional ini membicarakan tiga aspek penting: kesehatan, pendidikan, dan pelayanan sosial. Secara historis melalui tiga bidang itulah gereja telah melakukan gerakan diakonianya sebagai wujud penyataan kasih dan rahmat Tuhan kepada dunia. Namun, sekarang ini ketidaksejahteraan masyarakat muncul kembali dan menjadi salah satu tantangan terberat di dalam pelayanan diakonia di Indonesia. Berdasarkan latar belakang tersebut konsultasi ini bertujuan untuk merefleksikan kembali pola dan model (pelayanan) diakonia yang selama ini diterapkan. Melalui refleksi dan pemetaan sosial-politik-kesehatan-pendidikan masa kini, dirasa perlu adanya rumusan baru pola dan model diakonia yang lebih relevan dan kontekstual untuk menjawab persoalan ketidaksejahteraan masyarakat.

Diakonia dalam konteks Indonesia diupayakan untuk menyejahterakan masyarakat tidak hanya melalui adalah upaya santunan, namun lebih jauh dari itu harus mencari akar terdalam masalah ketidaksejahteraan. Sebagai penatalayanan rahmat Tuhan ke dalam kehidupan nyata yang didorong oleh kasih Kristus kepada manusia, diakonia dimampukan menembus dasar permasalahan ketidaksejahteraan. Diakonia merupakan perwujudan Injil ke dalam tindakan nyata dan bukan sekadar dalam bahasa verbal. Pelayanan diakonia adalah pelayanan menyatakan berkat Allah bagi semua orang di mana Gereja berada.
Diakonia gereja bukanlah kegiatan atau gerakan yang berdimensi santuanan sosial berdasarkan agama; melainkan sebagai tugas agama atau gereja dalam memberi tanggapan atas persoalan masyarakat sebagai bukti dari iman dan ibadahnya kepada Tuhan. Melalui dan di dalam diakonia karya dan kasih Tuhan dinyatakan (marturia). Tujuan diakonia adalah meningkatkan kualitas hidup manusia (dan lingkungan) sebagai tempat pemeliharaan Tuhan berlangsung. Diakonia bertujuan membangun kehidupan rohani sebagai dasar untuk kehidupan sekarang yang mendesak.
Praktik diakonia dialaskan pada kerangka kerja kelembagaan gereja untuk menjawab persoalan kehidupan yang dialami bersama secara mendasar. Diakonia ini juga bisa melibatkan semua pihak yang berkepentingan (koinonia) untuk mencapai kesejahteraan (keselamatan) yang utuh. Diakonia menjadi salah satu praktik pembebasan yang nyata dari ketidaksejahteraan masyarakat melalui kebersamaan semua pihak dari berbagai denominasi. Diakonia di Indonesia sudah selayaknya dikerjakan dalam semangat ekumenisme.


Cipayung, Bogor, 18 Juli 2008
Atas nama Peserta dan Penyelenggara:

dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes --- Pelkesi

Pdt. Gomar Gultom --- PGI
Pdt. Guntur Subagyo --- PBI
Suwarto Adi --- JK LPK

Pdt. Jerry D. Sirait --- MPK
Mayor Basuki Asnawi --- Bala Keselamatan

Tidak ada komentar: